Halo
semuanya? Semoga selalu sehat dan dapat menjalankan aktifitas kalian semua ya. Minggu
lalu WABAIN udah bahas tentang Papua. Sekarang kita geser ke pulau sebelah Yuk.
Apa yang kamu tau tentang nama ‘CELEBES’???
Makanan?
Nama benda? Judul buku? Nama kota terpencil? Atau mungkin julukan mantan kamu? Hehehehe..........
CELEBES
adalah nama lain dari pulau yang ada di Indonesia yang seperti huruf ‘K’ ini,
YA! Pulau SULAWESI. Dikutip dari Wikipedia kalau Selawesi adalah sebuah pulau
di Indonesia.
Sulawesi, pilau yang seperti huruf ‘K’ ini memang unik dan merupakan salah satu
dari empat Kepulauan Sunda Besar, dan merupakan pulau terbesar kesebelas di dunia,
yang terletak di sebelah timur Kalimantan,
sebelah barat Kepulauan Maluku, dan sebelah selatan Mindanao
dan Kepulauan Sulu, Filipina.
Berikut Wabain bakal memaparkan 6 (enam) khasnya pulau Sulawesi.
Yang pertama kita bahas pastinya adalah rumah adat, karena rumah adalah pondasi
awal dari banyak macam hal. Di kutip dari Travel Theme/Budata Organisasi kalau
Sulawesi Tengah, tempat tinggal penduduknya disebut TAMBI. Rumah ini merupakan tempat
tinggal untuk semua golongan masyarakat. Bentuk rumah ini persegi panjang
dengan ukuran rata-rata 7x5 m2, menghadap ke arah utara & selatan,
karena tidak boleh menghadap atau membelakangi arah matahari. Sekilas konstuksi
rumah ini seperti jamur berbentuk prisma yang terbuat dari daun rumbia atau
ijuk.
Keunikan
rumah panggung Tambi ini adalah atapnya yang berfungsi sebagai dinding. Alas
rumah tersebut terdiri dari susunan balok kayu, sedangkan pondasinya terbuat
dari batu alam. Akses masuk ke rumah ini melalui tangga, jumlahnya berbeda
sesuai tinggi rumahnya. Tambi yang digunakan masyarakat biasa memiliki anak
tangga berjumlah ganjil dan untuk ketua adat memiliki anak tangga berjumlah
genap.
Tiang-tiang
penopang rumah ini terbuat dari kayu BONATI. Di dalamnya hanya terdapat
satu LOBONA (ruangan utama) yang dibagi tanpa sekat dan memiliki
kamar-kamar, hanya pada bagian tengah lobona,
terdapat rapu (dapur) yang sekaligus menjadi penghangat ruangan ketika
cuaca dingin. Penghuninya tidur menggunakan tempat tidur yang terbuat dari kulit
kayu NUNU (beringin).
Di
sekeliling dinding rumah ini membentang asari (para-para) yang
serbaguna, bisa dijadikan tempat tidur yang berpembatas, tempat
penyimpanan benda pusaka atau benda-benda berharga lainnya. Sebagai hiasan,
biasanya rumah ini memiliki ukiran di bagian pintu dan dindingnya. Motif atau
ukiran tersebut terutama berbentuk binatang atau tumbuh-tumbuhan. Terdiri atas
ukiran PEBAULA (kepala kerbau) dan BATI (ukiran berbentuk kepala
kerbau, ayam dan babi). Pebaula merupakan simbol kekayaan, dan bati
merupakan simbol kesejahteraan dan kesuburan. Menarik bukan bagian luar rumah
dan isi dalam rumahnya.
Berikutnya yang
ke dua adalah bahasa daerah khas
dari Pulau Sulawesi. Suku Pamona
yang mendiami daerah Poso Sulawesi Tengah ini menggunakan Bahasa PAMONA dalam
komunikasinya. Bahasa ini merupakan rumpun dari bahasa Malayo-Polinesia dan
turun ke bahasa Kaili-Pamona. Bahasa Pamona hanya memiliki ragam lisan saja,
tidak memiliki ragam tulisan atau aksara. Tahun 1912 bahasa Pamona pernah
diteliti, dan bahasa ini kemudian disebut dengan bahasa BARE’E. Dari hasil penelitian tersebut, bahasa Pamona sekelompok
dengan bahasa Napu, Besoa, dan Ledoni. Penuturan Bahasa Pamona dipakai oleh
sebagian besar suku yang mendiami daerah Poso.
Struktur Bahasa Pamona
cukup unik, setidaknya jika ditinjau dari ragam asal suku kata. Suatu kata asal
tersebut dapat mempunyai banyak arti tatkala kata itu sendiri ditambahkan
awalan, akhiran, sisipan ataupun imbuhan. Contoh asal suku kata yang berubah
arti setelah ditambah awalan, akhiran atau imbuhan dan membentuk beragam arti
contoh: monco = benar; kamonconya = sesungguhnya, sebenarnya; monco-monco = sungguh-sungguh;
moncoro = bersiaga; moncou = terayun. Mau mencuba berbahasa Sulawesi? Biar terlihat
keren, hehehehe.....
Yang
ke tiga adalah pakaian adat dari
Sulawesi. Setiap daerah pasti mempunyai pakaian khasnya masing-masing, salah satunya
adalah pakaian adat dari suku Pamona ini memiliki pakaian adat yang sangat
unik. Sebutan pakaian adat suku asli Poso adalah TUANA MAHILE. Pakaian adat asli Pamona Sulawesi ini terbuat dari
kulit kayu yang di sebut dengan KALIKEN. Tidak sembarang kulit kayu untuk
membuat pakaian adat tersebut, mereka mengambilnya dari pohon-pohon yang berada
di sekitar pegunungan dan masih sangat alami.
Pakaian tersebut hanya bisa digunakan pada saat pernikahan dan penyambutan tamu karena hasil tekstil pakaian tersebut mudah rusak jika terkena air. Coba deh bayangin gimana pake baju adat yang bahan dasarnya dari kulit kayu? Hhmmm.......!!! Namun, seiring dengan berjalannya waktu pakaian tersebut sudah hampir punah karena untuk pembuatan baju adat tersebut sangat lama. Sehingga sekarang di gunakan pakaian adat yang terbuat dari kain khusus dan di hiasi dengan manik-manik yang berwarna-warni.
Selanjutnya yang
ke empat adalah aksesoris atau
pernak pernik hkas Sulawesi, yang mungkin sudah berencana atau baru mau
berencana ingin berkunjung ke Pulau yang satu ini, bisa langsung masukkan
daftar list yang akan di beli ya kawan. Yang kita tau setiap pulau, privinsi,
kota atau bahkan daerah pasti memiliki batik khasnya masing – masing. Di
Sulawesi ini juga mempunyai batik khas
manado. Bagi kamu - kamu yang berkunjung ke Sulawesi
tepatnya di Manado, aksesoris atau oleh oleh khas Sulawesi yang satu ini jangan
samapi ketinggalan, batik manado yang memiliki beragam corak motif pada batik
menjadikan batik manado sangat menawan, baik dari kainnya maupun ketika kain
yang di jadikan baju ataupun pakaian lainnya.
Pastinya Ini merupakan oleh oleh khas Sulawesi yang tentunya memiliki jangka waktu yang lama pemakaiannya. Atau kamu lebih suka aksesoris antik seperti Ukiran untuk hiasan meja atau dinding yang sempurna, seperti ukiran kayu khas Sangir yang menggunakan kayu EBONI dan ukiran khas Gorontalo yang menggunakan kayu rotan. Wah! Pasti terlihat antik untuk hiasan rumah, apalagi langsung dibeli dari tempat asalnya,Sulawesi.
Pastinya Ini merupakan oleh oleh khas Sulawesi yang tentunya memiliki jangka waktu yang lama pemakaiannya. Atau kamu lebih suka aksesoris antik seperti Ukiran untuk hiasan meja atau dinding yang sempurna, seperti ukiran kayu khas Sangir yang menggunakan kayu EBONI dan ukiran khas Gorontalo yang menggunakan kayu rotan. Wah! Pasti terlihat antik untuk hiasan rumah, apalagi langsung dibeli dari tempat asalnya,Sulawesi.
Setelah
capek mencari aksesoris pasti lapar dong! Nah. Di Pulau Sulawesi ini juga punya
makanan khas yang wajib di coba dan di bawa pulang untuk oleh – oleh ya. Sebenarnya
makanan khas Sulawesi ini sangat beragam dan populer dengan kudapan lezatnya.
Perpaduan budaya lokal dan Eropa yang pernah mendominasi kawasan ini melahirkan
beberapa kuliner yang selalu jadi rebutan saat dibawa sebagai oleh-oleh. Ada Halua Kenari yaitu kue kering berbahan utama
kacang kenari ini dibaluri gula merah yang telah dilebur. Kudapan favorit
masyarakat Manado yang bisa dengan mudah ditemui di banyak toko oleh-oleh ini
biasa dinikmati bersama secangkir teh atau kopi. Kemudian ada Kacang Goyang atau yang lebih populer
dengan nama kacang disco dinamai
demikian, karena saat pembuatannya harus digoyang-goyang, kudapan ini terdiri
dari kacang atom yang berbalut terigu, lalu dilumuri gula di lapisan luarnya.
Memiliki warna yang beragam, kacang goyang ini biasanya disajikan ketika
menggelar hajatan. Selanjutnya ada Sambal
Roa, sambal khas Manado yang terbuat dari ikan roa yang diasap ini terutama
nikmat bila dimakan bersama dengan sepiring nasi putih hangat dan lauk apa pun.
Sambal ini dapat bertahan hingga enam bulan dalam suhu ruangan, sehingga cocok
untuk oleh-oleh lho. Ada Cakalang Fufu, fufu
berarti makanan asap, dan cakalang yang disajikan ini memang diasap terlebih
dahulu dengan sebelumnya telah dibersihkan dan dibuang sisiknya, lalu dibaluri
garam. Setelah proses pengasapan selama empat jam dan pendinginan selama dua
jam, tekstur dagingnya pun menjadi sedikit empuk, kering, dan tidak berair.
Bisa disimpan dalam suhu ruangan selama satu bulan sehingga kerap dijadikan
oleh-oleh, cakalang fufu bisa dinikmati dengan dipanaskan atau digoreng
sebentar, lalu dimakan bersama nasi dan sambal dabu-dabu. Suwiran cakalang juga
bisa dimasak rica-rica dengan cabai atau dimasak dengan kuah santan.
Yang terakhir adalah Klappertaart, kue khas Belanda yang diberi sentuhan budaya Indonesia ini termasuk makanan yang sudah sangat populer di Indonesia maupu di luar negeri. Kue yang terbuat dari kelapa muda, tepung, gula, susu, margarin dan kelapa, lalu setelah dipanggang atau dikukus, diberi taburan kelapa, keju, kismis, kenari, atau cokelat. Biasa disajikan dalam keadaan dingin, kue ini menjadi favorit banya orang karena rasanya yang manis dengan tekstur lembut. (Rekomendasi: Cella Bakery di Jalan Tikala Ares I No. 6, Christine Klappertaart di Jalan Yos Sudarso No. 140). Enak sekali setelah berjalan – jalan mencari aksesoris untuk oleh – oleh, dilanjut makan Klappertaart, mikmat dunia.
Yang terakhir adalah Klappertaart, kue khas Belanda yang diberi sentuhan budaya Indonesia ini termasuk makanan yang sudah sangat populer di Indonesia maupu di luar negeri. Kue yang terbuat dari kelapa muda, tepung, gula, susu, margarin dan kelapa, lalu setelah dipanggang atau dikukus, diberi taburan kelapa, keju, kismis, kenari, atau cokelat. Biasa disajikan dalam keadaan dingin, kue ini menjadi favorit banya orang karena rasanya yang manis dengan tekstur lembut. (Rekomendasi: Cella Bakery di Jalan Tikala Ares I No. 6, Christine Klappertaart di Jalan Yos Sudarso No. 140). Enak sekali setelah berjalan – jalan mencari aksesoris untuk oleh – oleh, dilanjut makan Klappertaart, mikmat dunia.
Nah!!
Pembahasan yang terakhir adalah tempat
wisata yang terkenal dan populer di Sulawesi, apa ya???????
Yang
pertama adalah Taman Nasional Tangkoko
adalah termasuk kawasan konservasi yang menjadi habitat beberapa satwa khas
provinsi Sulawesi Utara yang sulit ditemui di beberapa daerah lain,
seperti monyet hitam (Macaca niagra), tarsius (primata terkecil dunia) dan
burung rangkong. Taman nasional ini berada di Batu Putih Bitung Utara, Sulawesi
Utara. Jarak lokasi sekitar 60 Km dari Manado dan juga sekitar 20 Km dari kota
Bitung. Berikutnya ada Gunung Api
Mahangetang, gunung ini adalah sebuah gunung api aktif yang terdapat di
perairan dangkal. Gunung api ini berada di perairan Mahangetang Kecamatan
Tatoareng, Kabupaten Sangihe. Jika kamu ingin melihat gunung ini, kamu bisa lakukan
dengan cara menyelam. Tempat ini disebut masyarakat setempat dengan sebutan “Banua Wuhu”.
Yang terakhir ada Pulau Bunaken, wisata yang satu inilah yang wajib dikunjungi. Kurang rasanya jika berada di Manado Sulawesi Utara, tidak mengunjungi pulau bunaken ini. Pesona keindahan taman laut bunaken tidak diragukan lagi, wisatawan banyak yang berkunjung ke pulau bunaken yang terpesona akan keindahan taman laut bunaken. Jika Anda dari Manado, waktu yang dibutuhkan untuk mencapai pulau ini sekitar 30 menit dengan menggunakan kapal cepat (speed boat). Taman laut Bunaken juga memiliki sekitar 20 titik penyelaman dengan kedalaman yang berbeda-beda hingga 1.344 meter. Dari 20 titik penyelaman tersebut, 12 titik di antaranya ada di sekitar Pulau Bunaken.
Sumber:
https://id.wikipedia.org/wiki/Sulawesi
Yang terakhir ada Pulau Bunaken, wisata yang satu inilah yang wajib dikunjungi. Kurang rasanya jika berada di Manado Sulawesi Utara, tidak mengunjungi pulau bunaken ini. Pesona keindahan taman laut bunaken tidak diragukan lagi, wisatawan banyak yang berkunjung ke pulau bunaken yang terpesona akan keindahan taman laut bunaken. Jika Anda dari Manado, waktu yang dibutuhkan untuk mencapai pulau ini sekitar 30 menit dengan menggunakan kapal cepat (speed boat). Taman laut Bunaken juga memiliki sekitar 20 titik penyelaman dengan kedalaman yang berbeda-beda hingga 1.344 meter. Dari 20 titik penyelaman tersebut, 12 titik di antaranya ada di sekitar Pulau Bunaken.
Sumber:
https://id.wikipedia.org/wiki/Sulawesi